Prabowo Usul Penjara Khusus Koruptor, Nasdem Minta Kementerian Gerak Cepat

jakarta.jpnn.com - Ketua Komisi XIII DPR Willy Aditya menilai rencana Presiden Prabowo Subianto membangun penjara khusus koruptor di pulau terpencil merupakan salah satu cara merevitalisasi kondisi lapas di Indonesia.
Politikus Partai Nasdem itu menyebut saat ini ada 525 lapas dan rutan di 22 kanwil yang mengalami overcapacity di atas seratus persen.
Menurut Willy Aditya, rencana Prabowo membangun penjara khusus tidak hanya berkaitan dengan hukuman bagi koruptor.
Willy Aditya menilai usulan Prabowo merupakan usaha memperbaiki sistem lembaga pemasyarakatan di Indonesia.
"Artinya, kita memang butuh metode menguranginya. Boleh jadi dari 17 ribu pulau yang ada di wilayah kita itu memang bisa menjadi solusi," kata Willy, Rabu (19/3).
Menurut dia, mengucilkan para narapidana ke pulau terpencil hanya akan membatasi kebebasan fisik.
Willy Aditya menyebut harus ada upaya mencegah kerentanan kemanusiaan terhadap narapidana.
"Program-program pembinaan bagi narapidana, terlepas apa pun kasusnya, sangat penting sehingga mereka siap kembali ke tengah masyarakat saat hukumannya telah selesai dijalani," kata Willy Aditya.
rencana Presiden Prabowo Subianto membangun penjara khusus koruptor di pulau terpencil merupakan salah satu cara merevitalisasi kondisi lapas di Indonesia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jakarta di Google News