Belum Ada yang Memproduksi Penawar EG & DEG Penyebab Gagal Ginjal di Indonesia
jakarta.jpnn.com, KEBAYORAN LAMA - Farmakolog molekuler Dr Raymond Tjandrawinata mengatakan belum ada perusahaan dari dalam negeri yang memproduksi penawar toksisistas etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG).
"Yang kami tahu belum ada perusahaan dalam negeri untuk penawar toksisitas EG dan DEG," ucapnya di sela pameran Inovasi Teknologi Farmasi dan Alkes Indonesia, Jumat (4/11).
Menurut Raymond, membutuhkan waktu relatif lama untuk memproduksi obat penawar karena harus melalui sejumlah tahap seperti formulasi dan analisis.
"Kalaupun sekarang ada, enggak bisa langsung dibuat. Kami buat obat farmasi, kan butuh waktu untuk formulasi, analitikal, itu butuh waktu paling sedikit enam bulan," ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah memperoleh 246 vial Fomepizole dari Singapura, Australia, dan Jepang dengan sebagian besar atau 87 persen berasal dari donasi.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah mendistribusikan obat ini ke 17 rumah sakit di 11 provinsi.
Juru bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan pertimbangan pemberian Fomepizole karena adanya perbaikan kondisi pasien setelah diberikan terapi pengobatan ini.
"Ini membuktikan pengobatannya efektif menyembuhkan dan mengurangi perburukan gejala," ujarnya.
Belum ada perusahaan dalam negeri produksi penawar toksisitas EG & DEG penyebab gagal ginjal
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jakarta di Google News