Melihat Betawi dalam Goresan Sarnadi Adam di TIM

Objek yang ditorehkan dalam kanvas itu didominasi dari kehidupan berkesenian dan kebudayaan masyarakat Betawi.
Nuansa dalam setiap lukisan yang dihadirkan maestro itu menampilkan suasana Jakarta tempo dulu.
Misalnya, lukisan tentang kehidupan warga di salah satu warung di Rawa Simprug dengan pakaian khas Betawi, lengkap dengan rindangnya pepohonan sebagai latar suasana perkampungan.
Begitu juga lukisan Palang Pintu dengan latar belakang hijau pepohonan, dialog para penari wanita di antaranya penari Cokek Betawi hingga ondel-ondel yang menjadi ikon Jakarta.
"Dulu kita punya sebuah perkampungan yang sangat sejuk, damai, ketika siang hari kami jalan di kampung tidak panas karena pohon rindang menutupi tanah jadi adem," ucap seniman yang berkarya sejak 1975 itu.
Bukan hanya itu, kehidupan masyarakat Betawi yang berbaur dengan etnis lain di Jakarta juga ditampilkan dalam lukisan pameran tunggal itu.
Lukisan itu menunjukkan potret Jakarta yang terbuka dan menjadi rumah bagi masyarakat multikultur. (antara/jpnn)
Lukisan karya Sarnadi Adam, pelukis berdarah Betawi, perdana dipamerkan pada Kamis (16/6) pada pukul 19.30 WIB
Redaktur & Reporter : Tarmizi Hamdi
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jakarta di Google News