Revitalisasi Kota Tua Habiskan Dana Rp 65 Miliar, Pemprov Dapat Anggaran dari Sini
jakarta.jpnn.com, TAMAN SARI - Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengungkapkan biaya yang dikeluarkan untuk merevitalisasi kawasan wisata Kota Tua hingga Rp 65 miliar.
Menurut dia, anggaran puluhan miliar itu digunakan untuk mengubah Kota Tua menjadi kawasan bagi pejalan kaki demi menerapkan zona rendah emisi atau low emission zone (LEZ).
"Hampir sekitar Rp 65 miliar untuk pembuatan trotoar, shelter busway, air mancur, dan lampu," ucap Hari di Kota Tua, Jumat (26/8).
Meski demikian, anggaran tersebut bukan berasal dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Jakarta, melainkan lewat skema surat persetujuan penunjukan penggunaan lokasi atau lahan (SP3L).
Skema SP3L sendiri merupakan kewajiban bagi pihak pengembang atau swasta yang membangun kawasan di atas 5 ribu meter di ibu kota.
"Non-APBD, ini pakai SP3L dari tiga pengembang, yaitu PT MEA, PT Aruna, dan PT PJP," katanya.
Revitalisasi Kota Tua belum sepenuhnya rampung. Masih ada sejumlah titik yang harus dipoles lagi.
"Shelter itu tinggal dirapikan saja, selesai dirapikan paling seminggu kelar. Mungkin yang lainnya tinggal sedikit finishing saja," tuturnya.
Revitalisasi Kota Tua menelan biaya Rp 65 miliar. Pemprov DKI Jakarta menggunakan skema ini mewujudkannya
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jakarta di Google News