Kabar Gembira, Tarif Angkot Terintegrasi Jak Lingko Tak Naik
jakarta.jpnn.com, KEBAYORAN LAMA - Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo memastikan tarif angkutan umum perkotaan (angkot) terintegrasi dengan Jak Lingko tidak naik sehubungan dengan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
"Tarif angkot di Jakarta yang telah terintegrasi dalam program Jak Lingko tidak ada kenaikan tarif," katanya di Jakarta, Rabu (7/8).
Angkutan umum yang sudah terintegrasi dengan Jak Lingko di antaranya TransJakarta baik untuk koridor utama yang melalui halte (BRT) dan tanpa halte atau non BRT.
Penyesuaian tarif angkot reguler yang belum terintegrasi dengan Jak Lingko masih dibahas oleh Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ). Hasil dari keputusan tersebut akan diusulkan kepada Gubernur DKI untuk ditetapkan.
Meski begitu, Syafrin belum memberikan detail proyeksi besaran penyesuaian untuk tarif layanan angkutan umum reguler yang belum terintegrasi Jak Lingko. Pemprov DKI memberikan subsidi kepada tiga moda transportasi umum massal.
Besaran subsidi untuk tiga moda transportasi massal (MRT, LRT Jakarta dan Transjakarta) pada 2019 mencapai Rp 14 miliar, kemudian pada 2020 mencapai Rp 4 miliar dan 2021 mencapai Rp 6 miliar.
Sementara itu, Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta berencana menyesuaikan tarif angkutan umum perkotaan menyusul kenaikan harga BBM bersubsidi dengan kisaran sekitar 12,5 hingga 17,5 persen.
"Besarannya kami sedang diskusikan supaya tidak terlalu memberatkan rakyat," kata Ketua Organda DKI Shafruhan Sinungan.
Dishub DKI Jakarta memastikan tarif angkot terintegrasi Jak Lingko tidak naik
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jakarta di Google News