Gas Elpiji 3 Kg Langka, Pemerintah Hobi Bikin Rakyat Susah
jakarta.jpnn.com - Pengamat politik Adi Prayitno mengkritik pemerintah terkait gas elpiji 3 kg yang langka di pasaran.
Adi Prayitno menyoroti keputusan pemerintah yang mewajibkan warung eceran berubah menjadi pangkalan untuk menjual gas elpiji 3 kg.
Menurut Adi Prayitno, berbagai syarat untuk menjadi pangkalan sangat memberatkan pemilik warung eceran.
“Jangankan urus induk usaha, warung eceran itu ngap-ngapan jualan. Kurang modal, tempat sempit, masuk gang perkampungan, dan berkelahi dengan ganasnya hidup,” tulis Adi Prayitno di Instagram, Senin (3/2).
Akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu menganggap warung eceran sangat membantu masyarakat yang ingin membeli gas elpiji 3 kg.
“Warga juga banyak terbantu dengan penjual eceran sekalipun harganya beda dengan harga pangkalan,” ujar Adi Prayitno.
Adi Prayitno pun tidak habis pikir dengan kebijakan pemerintah yang akhirnya menyebabkan gas elpiji 3 kg langka di pasaran.
“Kenapa, sih, harus bikin kebijakan yang nyusahin rakyat? Senang benar bikin rakyat susah,” ujar Adi Prayitno.
Pengamat politik Adi Prayitno mengkritik pemerintah terkait gas elpiji 3 kg yang langka di pasaran.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jakarta di Google News