Alasan Pemerintah Dorong Sistem Kesehatan Dalam Negeri ke Arah Preventif, Oh Ternyata

Sabtu, 26 November 2022 – 20:13 WIB
Alasan Pemerintah Dorong Sistem Kesehatan Dalam Negeri ke Arah Preventif, Oh Ternyata - JPNN.com Jakarta
Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam acara diskusi Kompas 100 CEO Forum 2022 yang mengangkat tema “Masa Depan Sistem Pelayanan Kesehatan Berkelanjutan”. Foto: Dok Danone Indonesia

jakarta.jpnn.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah saat ini mendorong agar arah sistem kesehatan dalam negeri ke arah preventif.

Yakni, lebih banyak untuk mencegah (preventif) dan mendeteksi penyakit sejak dini (skrinning) alih-alih kuratif.

"Para CEO harus masuk ke bisnis yang sifatnya promotif dan preventif karena itu yang didorong oleh Kementerian Kesehatan," kata Menkes di hadapan para chief executive officer (CEO) dalam acara Kompas100 CEO Forum 2022 di Jakarta pada Jumat.

Menkes, di hadapan para pucuk pimpinan perusahaan menjelaskan bahwa para CEO hendaknya mulai melirik bisnis kesehatan yang bersifat promotif dan skrinning.

"Mulai dari skrinning yang sederhana seperti kolesterol, gula darah, hipertensi atau yang lebih canggih genome sequence. Spending promotif dan preventif will become the trend for every government," kata Menkes dalam siaran pers Danone Indonesia pada Sabtu.

Selain itu, pemerintah juga mendorong agar BPJS dan asuransi kesehatan mulai lebih banyak mengalokasikan pendanaan ke arah promotif preventif.

"Jadi 14 skrining kesehatan sekarang sudah di-cover BPJS. sebelumnya kesemuanya hanya kuratif saja," katanya.

Baca juga: Kolaborasi lintas sektor kelola sampah plastik dalam GRADASI

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah saat ini mendorong agar arah sistem kesehatan dalam negeri ke arah preventif.
Facebook JPNN.com Jakarta Twitter JPNN.com Jakarta Pinterest JPNN.com Jakarta Linkedin JPNN.com Jakarta Flipboard JPNN.com Jakarta Line JPNN.com Jakarta JPNN.com Jakarta

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jakarta di Google News

TERPOPULER

PERIODE:   6 JAM 12 JAM 1 HARI 1 MINGGU

Maaf, saat ini data tidak tersedia