Ternyata, Sebegini Dana Bantuan Boeing yang Ditilap 4 Petinggi ACT, Tega
jakarta.jpnn.com, KEBAYORAN LAMA - Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri menyatakan dana Boeing untuk korban kecelakaan pesawat Lion Air JT-610 yang diduga diselewengkan petinggi Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) adalah Rp 68 miliar.
Kepala Bagian Penerangan Umun Divisi Humas Polri Kombes Nurul Azizah mengatakan hal itu terungkap berdasar temuan sementara tim audit keuangan (akuntan publik). Sebelumnya, Polri mengungkap bahwa dana Boeing yang diduga diselewengkan petinggi ACT mencapai Rp 34 miliar.
"Hasil sementara temuan dari tim audit keuangan (akuntan publik) bahwa dana sosial Boeing yang digunakan tidak sesuai peruntukannya oleh Yayasan ACT sebesar Rp 68 miliar," kata Nurul di Mabes Polri, Rabu (3/8).
Dia mengatakan ACT memotong dana donasi 20 persen sampai 30 persen berdasar surat keputusan bersama pembina dan pengawas Yayasan ACT.
"Juga dikuatkan dengan adanya surat keputusan manajemen yang dibuat setiap tahun dan ditandatangani oleh keempat tersangka," kata perwira menengah Polri itu.
Bareskrim Polri telah menetapkan empat petinggi Yayasan ACT sebagai tersangka kasus penyelewengan dana Boeing untuk korban kecelakaan pesawat Lion Air JT-610.
Keempat tersangka itu ialah eks Presiden ACT Ahyudin, Presiden ACT Ibnu Khajar, Ketua Dewan Pembina ACT Novardi Imam Akbari, dan Senior Vice President Operational Global Islamic Philantrophy Hariyana Hermain.
Ahyudin dkk dijerat Pasal 372 KUHP dan 374 KUHP tentang Tindak Pidana Penggelapan dan atau Penggelapan Dalam Jabatan.
Empat petinggi ACT menyelewengkan dana yang diberikan Boeing untuk korban kecelakaan pesawat Lion Air
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jakarta di Google News